Panduan Dasar Perencanaan Keuangan untuk Pelajar
Prinsip Dasar Perencanaan Keuangan
Salah satu kunci utama dalam mengelola keuangan adalah memaksimalkan penghasilan dan meminimalkan pengeluaran. Penghasilan bisa berasal dari berbagai sumber seperti upah, THR, honor, hasil usaha, warisan, hadiah, atau hasil investasi. Penghasilan tetap biasanya berasal dari gaji, sedangkan yang lain bersifat insidental atau fluktuatif.
Sebagai langkah awal, sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan Anda untuk investasi. Namun, jika ada cicilan utang mendesak yang harus dibayar, sebaiknya fokus terlebih dahulu pada pembayaran utang tersebut. Dengan demikian, Anda dapat membagi penghasilan Anda dengan lebih baik.
Misalnya, jika penghasilan bulanan Anda mencapai Rp4 juta, maka sisihkan Rp400 ribu untuk investasi, maksimal Rp2,2 juta untuk cicilan utang, serta 2,5-10 persen untuk keperluan sosial seperti zakat atau sedekah. Sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan dan keinginan pribadi. Meskipun zakat tidak wajib jika penghasilan belum mencapai nisab, tetap disarankan untuk menyisihkan uang sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Pengeluaran dan Manajemen Anggaran
Pengeluaran sangat beragam dan perlu dikelola dengan cermat. Identifikasi mana yang termasuk kebutuhan pokok (fixed spending) dan mana yang bisa ditunda atau dihindari. Contoh pengeluaran pasti meliputi biaya kuliah, utilitas, iuran lingkungan, makanan, cicilan utang, transportasi, dan asuransi.
Namun, pengeluaran tetap bisa dimodifikasi. Misalnya, biaya makan bisa dikurangi dengan memilih tempat makan yang lebih murah, atau menggunakan transportasi umum untuk menghemat biaya. Di Jakarta, misalnya, warga bisa menggunakan angkot JakLingko secara gratis dengan kartu e-money, sementara pelajar juga bisa menikmati layanan Bus Sekolah.
Namun, penting untuk membedakan antara hemat dan pelit. Jangan sampai mengorbankan kesehatan hanya karena ingin menghemat uang. Misalnya, berjalan kaki jauh-jauh bisa menguras tenaga, atau hanya makan mi instan sepanjang hari bisa merusak kesehatan.
Jenis Utang dan Penanganannya
Utang bisa dibagi menjadi dua jenis: konsumtif dan produktif. Utang konsumtif digunakan untuk kebutuhan yang tidak memberikan imbal hasil, seperti belanja barang mewah atau judi online. Sebaliknya, utang produktif digunakan untuk meningkatkan produktivitas, seperti membeli mobil untuk usaha, rumah, atau laptop kerja.
Jika berutang, pastikan bahwa barang yang dibeli dari hasil utang akan memberikan manfaat jangka panjang. Pilih pihak kreditor yang memiliki bunga rendah dan mudah dinegosiasikan. Urutan pihak kreditor yang paling mudah hingga sulit dinegosiasikan adalah: orang tua/saudara, kerabat, teman, Pegadaian, koperasi, bank, pinjaman legal, dan rentenir ilegal.
Pastikan pula untuk tidak terjebak dalam penipuan. Hindari institusi yang meminta transfer dana terlebih dahulu sebelum menerima uang pinjaman. Banyak kasus penipuan yang mengincar orang yang tidak waspada.
Investasi dan Tips Mengelolanya
Investasi merupakan bagian penting dalam perencanaan keuangan. Berikut beberapa prinsip dasar investasi:
- Penuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
- Jangan berutang untuk berinvestasi. Jika masih memiliki utang, sebaiknya fokus pada pembayaran utang terlebih dahulu.
- Jangan gunakan uang kebutuhan pokok untuk investasi. Uang investasi seyogyanya berasal dari dana yang tidak digunakan.
- Jangan taruh semua dana investasi dalam satu tempat.
- Investasi dengan risiko tinggi biasanya menawarkan imbal hasil tinggi.
- Tidak ada produk investasi yang menjamin keuntungan pasti, kecuali deposito dan obligasi.
- Percayalah pada diri sendiri dalam mengelola uang investasi.
- Tidak ada investasi yang benar-benar pasif. Semua investasi memerlukan usaha dan pemantauan.
- Mulailah dengan dana kecil dan rutin, seperti membeli obligasi, saham, atau reksa dana.
- Pelajari setiap produk investasi secara mendalam, termasuk cryptocurrency.
Meningkatkan Penghasilan
Selain mengelola pengeluaran, cara memaksimalkan penghasilan di luar upah adalah dengan mencari penghasilan tambahan. Ini bisa dilakukan melalui kerja sampingan, membuka usaha, menjual barang bekas, atau menjadi influencer. Namun, kerja sampingan tidak boleh mengganggu tugas utama sebagai pelajar, yaitu belajar.
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar perencanaan keuangan, pelajar dapat mengelola keuangan secara lebih bijak dan mandiri. Semoga panduan ini bermanfaat bagi para pelajar maupun pembaca umum.