Kesehatan

9 Mitos dan Fakta Mengejutkan tentang Jalan Kaki sebagai Olahraga

2
×

9 Mitos dan Fakta Mengejutkan tentang Jalan Kaki sebagai Olahraga

Share this article

Jalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga yang paling sederhana namun memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan. Selain mudah dilakukan tanpa memerlukan alat khusus atau biaya besar, aktivitas ini bisa diintegrasikan ke dalam rutinitas harian siapa pun, dari berbagai usia dan tingkat kebugaran. Namun, meskipun populer, masih banyak mitos dan kesalahpahaman seputar jalan kaki yang perlu diluruskan agar kita bisa mendapatkan manfaat optimal darinya.

1. Mitos: Target Harus 10.000 Langkah Per Hari

Angka 10.000 langkah per hari sering kali dijadikan patokan ideal untuk menjaga kesehatan. Padahal, angka ini berasal dari kampanye pemasaran Jepang pada tahun 1960-an, bukan hasil penelitian ilmiah. Tidak ada bukti bahwa jumlah tersebut adalah target mutlak. Faktanya, semakin banyak langkah yang Anda ambil setiap hari, semakin baik—terutama dalam mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa manfaat terbesar mulai terasa ketika seseorang meningkatkan jumlah langkahnya secara bertahap dari kondisi awalnya.

2. Fakta: Membantu Mengontrol Gula Darah

Jalan kaki secara rutin membantu tubuh lebih efisien dalam mengatur gula darah. Otot bekerja keras saat berjalan, menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga kadar gula darah menurun. Ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko tinggi. Bahkan, berjalan setelah makan dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah pasca makan.

3. Mitos: Bisa Menyembuhkan Depresi dan Kecemasan

Meski jalan kaki melepaskan endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati, ia bukanlah pengganti terapi medis untuk depresi dan kecemasan. Kedua kondisi ini bersifat kompleks dan membutuhkan pendekatan menyeluruh seperti konseling, obat-obatan, serta dukungan sosial. Namun, jalan kaki bisa menjadi bagian dari strategi holistik untuk menjaga kesehatan mental.

4. Mitos: Berlari Lebih Baik Daripada Jalan Kaki

Berlari memang membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat, tetapi tidak selalu lebih baik. Jalan kaki memiliki risiko cedera yang lebih rendah dan bisa dilakukan oleh hampir semua orang, termasuk lansia atau orang dengan masalah sendi. Ini membuat jalan kaki lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

5. Mitos: Tidak Perlu Dilakukan Setiap Hari

Konsistensi adalah kunci dalam aktivitas fisik. Meskipun durasi pendek setiap hari sudah memberikan manfaat, melakukan jalan kaki secara rutin akan memberikan dampak lebih besar, seperti mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kesehatan mental. Rekomendasi WHO menyarankan 150–300 menit aktivitas intensitas sedang per minggu.

6. Fakta: Kecepatan Mempengaruhi Pembakaran Kalori

Semakin cepat Anda berjalan, semakin banyak kalori yang terbakar. Misalnya, seseorang dengan berat badan sekitar 70 kg membakar 133 kalori dalam 30 menit dengan kecepatan 5,6 km/jam, dan naik menjadi 175 kalori jika kecepatannya mencapai 6,4 km/jam. Medan yang menanjak juga meningkatkan intensitas latihan.

7. Mitos: Harus Dilakukan Nonstop Selama 30 Menit

Anda tidak harus berjalan nonstop selama 30 menit untuk mendapat manfaat. Sesi pendek seperti 10 menit sebanyak tiga kali sehari tetap memberikan manfaat yang signifikan. Yang penting adalah total waktu aktivitas dalam sehari.

8. Fakta: Silent Walking Memberikan Manfaat Tambahan

Berjalan tanpa gangguan gadget atau musik, disebut silent walking, bisa menjadi bentuk meditasi bergerak. Aktivitas ini membantu meningkatkan fokus, mengurangi stres, serta memberikan ruang untuk refleksi diri. Ini sangat baik untuk kesehatan mental dan emosional.

9. Mitos: Jalan Kaki Indoor dan Outdoor Memberikan Hasil Sama

Jalan kaki di luar ruangan memberikan paparan sinar matahari yang membantu produksi vitamin D, serta variasi medan yang melatih tubuh secara lebih dinamis. Sementara itu, jalan kaki indoor memungkinkan kontrol terhadap cuaca dan lingkungan. Keduanya memiliki keunggulan tersendiri, tergantung tujuan dan kondisi individu.

Dengan memahami fakta dan mitos seputar jalan kaki, kita bisa lebih bijak dalam mempraktikkannya sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Tidak perlu terburu-buru atau terjebak pada angka-angka tertentu. Yang terpenting adalah konsistensi, kenyamanan, dan kesenangan dalam melakukannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *