Ekonomi

Dua Arah Penurunan: Harga Emas Antam dan Perhiasan Anjlok Bersamaan

21
×

Dua Arah Penurunan: Harga Emas Antam dan Perhiasan Anjlok Bersamaan

Share this article
emas anjlok
emas anjlok

Harga emas kembali menjadi sorotan tajam di tengah dinamika pasar global yang tidak menentu. Tak hanya emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang mengalami koreksi signifikan, harga emas dalam bentuk perhiasan pun turut merosot dalam waktu yang hampir bersamaan. Fenomena penurunan ganda ini menjadi sinyal kuat bagi para investor dan pelaku pasar untuk lebih cermat membaca arah pergerakan logam mulia ke depan. Apa saja penyebab di balik koreksi harga ini? Bagaimana dampaknya terhadap strategi investasi emas ke depannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Jatuh Dalam

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau yang lebih dikenal dengan emas Antam mengalami penurunan tajam pada Sabtu (17/5/2025). Penurunan ini tidak hanya terjadi pada harga jual, tetapi juga menyentuh harga buyback atau harga pembelian kembali emas oleh perusahaan.

Sebagai catatan, harga tertinggi emas Antam sepanjang sejarah (all time high/ATH) sempat mencapai Rp 2.039.000 per gram pada 22 April 2025. Kini, para investor dan masyarakat yang mengikuti harga emas Antam disarankan untuk terus memantau pergerakan harga emas dalam berbagai pecahan, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, sebagai bahan pertimbangan untuk keputusan jual-beli.

2. Harga Emas Perhiasan Per Sabtu 17 Mei 2025

Tidak hanya emas batangan, harga emas dalam bentuk perhiasan juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan berbagai kebijakan ekonomi makro, termasuk keputusan bank sentral terkait cadangan emas.

Faktor lain yang turut memengaruhi adalah tingkat permintaan dari industri perhiasan global, yang biasanya mengalami peningkatan menjelang musim pernikahan atau hari besar keagamaan. Berdasarkan data dari beberapa platform terpercaya seperti Laku Emas, Raja Emas Indonesia, dan Hartadinata Abadi, masyarakat bisa mengetahui kisaran harga emas perhiasan berdasarkan kadar karat yang tersedia, mulai dari 10 karat hingga 24 karat.

3. Harga Emas Dunia Anjlok, Catat Pekan Terburuk Sejak November 2024

Harga emas global mengalami tekanan besar pada perdagangan Jumat (16/5/2025), di mana logam mulia tersebut mencatatkan pekan terburuknya sejak November tahun lalu. Harga emas di pasar spot sempat merosot sebesar 1,1% ke posisi US$ 3.200 per ons.

Secara keseluruhan, sepanjang minggu ini harga emas dunia sudah mengalami pelemahan sebesar 4%. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat juga tercatat turun 1,2% ke level US$ 3.187,2 per ons. Penurunan tajam ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk penguatan dolar AS, naiknya imbal hasil obligasi, serta ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Bagi para investor, kondisi ini memberikan tantangan sekaligus peluang baru dalam strategi diversifikasi portofolio.

4. Emiten Energi Temukan Cadangan Minyak Baru, Saham Diramal Melejit 272%

Kabar menggembirakan datang dari sektor energi. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengumumkan penemuan cadangan minyak baru sebesar 20 juta barel di wilayah kerja Blok Bentu PSC. Temuan ini menjadi katalis positif yang sangat potensial untuk mengangkat harga saham ENRG dalam waktu dekat.

Blok Bentu sendiri diketahui sudah memiliki cadangan gas sebesar 375,6 miliar kaki kubik, dengan target produksi mencapai 93 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd), yang setara dengan sekitar 5% dari total produksi perseroan. Dengan tambahan produksi minyak harian sebesar 1.500–2.500 barel per hari (bph), kontribusi produksi dari blok ini diperkirakan mampu mendongkrak output perseroan secara signifikan. Tak heran, sejumlah analis dan broker memproyeksikan kenaikan harga saham ENRG bisa mencapai hingga 272% jika momentum positif ini berlanjut.

5. Rencana Buyback Rp 4 Triliun, Saham ADRO Melejit Drastis

Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menjadi sorotan tajam setelah melonjak 12,27% ke level Rp 2.150 pada perdagangan Jumat (16/5/2025). Lonjakan ini didorong oleh antusiasme investor terhadap rencana buyback saham yang diumumkan perusahaan.

Dalam keterangannya, manajemen ADRO menyatakan akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan dana maksimal sebesar Rp 4 triliun. Rencana ini sesuai dengan ketentuan POJK 13/2023 dan akan dilaksanakan mulai tanggal 16 Mei 2025 hingga 2 Juni 2025. Periode yang relatif singkat ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan saham di pasar, serta menjadi sinyal bahwa manajemen yakin terhadap prospek jangka panjang perusahaan. Tak heran jika aksi buyback ini langsung disambut positif oleh pasar.

Penulis: WGH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *