Pohon murbei (Morus spp.) dikenal sebagai tanaman buah berukuran sedang yang menghasilkan buah kecil berwarna merah kehitaman dengan rasa manis menyegarkan. Buah ini biasanya matang di musim panas dan kerap dimanfaatkan untuk dibuat selai, sirup, hingga dikonsumsi langsung. Agar pohon murbei tumbuh optimal dan berbuah banyak, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan dalam proses penanaman dan perawatannya.
1. Persiapan Lahan dan Media Tanam
Langkah awal dalam menanam pohon murbei adalah mempersiapkan lahan yang ideal. Tanaman ini menyukai tanah yang subur, gembur, dan memiliki sistem drainase yang baik. Jenis tanah lempung berpasir sangat cocok karena mampu menahan cukup air tanpa membuat akar tergenang.
- Gali lubang tanam dengan kedalaman sekitar 40–50 cm dan lebar 60 cm.
- Campurkan tanah galian dengan kompos organik atau pupuk kandang yang telah matang agar kesuburan tanah meningkat.
- Jika pH tanah terlalu asam (di bawah 6), tambahkan kapur dolomit secukupnya hingga pH mencapai kisaran netral (6–7).
- Pastikan area tanam tidak rawan banjir atau tergenang air, karena akar murbei sensitif terhadap kelembapan berlebih.
2. Menanam Bibit Murbei dengan Teknik yang Tepat
Pilih bibit yang berasal dari metode stek batang atau cangkok, karena keduanya lebih cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji. Bibit yang sehat memiliki batang kuat, kulit tidak cacat, dan sistem akar yang baik.
- Tanam bibit pada pagi atau sore hari untuk menghindari stres akibat panas matahari.
- Setelah bibit ditanam, padatkan tanah di sekeliling akar agar posisi tanaman stabil.
- Siram dengan air secukupnya untuk membantu adaptasi akar terhadap media tanam baru.
Untuk menanam lebih dari satu pohon murbei, beri jarak antar tanaman sekitar 3–5 meter. Jarak ini penting untuk menghindari persaingan cahaya dan ruang tumbuh antar pohon.
3. Penyiraman dan Pemupukan Berkala
Pada 1–2 bulan pertama setelah tanam, lakukan penyiraman setiap 2–3 hari sekali, terutama saat cuaca panas. Setelah tanaman mulai tumbuh kokoh, frekuensi penyiraman bisa dikurangi menjadi satu kali seminggu, tergantung kondisi cuaca.
- Gunakan pupuk kandang atau kompos organik setiap 2–3 bulan untuk mempertahankan kesuburan tanah.
- Saat tanaman mulai berbunga, berikan pupuk NPK seimbang (misalnya 15-15-15) yang rendah nitrogen agar energi tanaman difokuskan pada pembentukan buah, bukan hanya pertumbuhan daun.
Hindari penggunaan pupuk kimia secara berlebihan karena dapat menyebabkan tanaman terlalu rimbun dan justru menghambat produksi buah.
4. Pemangkasan Rutin untuk Merangsang Produksi Buah
Walau pohon murbei tergolong tidak memerlukan pemangkasan intensif, pemangkasan tetap penting dilakukan setiap akhir musim hujan untuk menjaga bentuk tanaman dan merangsang pertumbuhan cabang produktif.
- Pangkas cabang yang tumbuh ke dalam, bersilangan, atau terlalu rapat agar sirkulasi udara tetap baik.
- Potong cabang liar yang tumbuh dari batang utama untuk menjaga fokus energi pada pertumbuhan utama dan produksi buah.
Pemangkasan yang tepat akan meningkatkan pencahayaan pada seluruh bagian pohon dan mencegah serangan penyakit yang disebabkan kelembapan tinggi.
5. Pencegahan dan Pengendalian Hama serta Penyakit
Pohon murbei dapat diserang berbagai jenis hama seperti ulat daun, kutu putih, dan serangga penghisap. Untuk mengatasinya, gunakan pestisida nabati yang aman dan ramah lingkungan.
- Campurkan bawang putih, cabai, dan sabun cair, lalu semprotkan larutan ini secara berkala ke daun tanaman.
- Bersihkan gulma dan dedaunan kering secara rutin untuk mencegah tempat bersarangnya hama.
Beberapa penyakit seperti bercak daun dan jamur dapat menyerang jika kelembapan terlalu tinggi. Pastikan lahan tetap bersih dan kering. Jika terdapat daun yang terinfeksi, segera buang dan jangan dikomposkan bersama bahan organik lainnya.
Kesimpulan
Menanam pohon murbei sebenarnya tidak sulit, namun membutuhkan perhatian pada media tanam, penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Dengan perawatan yang konsisten dan tepat, pohon murbei akan tumbuh subur dan menghasilkan buah melimpah yang siap panen setiap musimnya.
Penulis: WGH