Makanan Sehat yang Ternyata Bisa Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Banyak orang menganggap bahwa makanan sehat selalu aman untuk dikonsumsi tanpa memperhatikan porsi atau frekuensi. Namun, ternyata beberapa makanan yang dianggap baik bagi tubuh justru bisa berdampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan. Berikut ini adalah daftar makanan sehat yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Nasi
Nasi merupakan sumber karbohidrat yang tinggi kalori. Dalam 100 gram nasi putih, terdapat sekitar 129 kkal dan 28 gram karbohidrat. Orang Indonesia biasanya mengonsumsinya dalam jumlah besar, terutama jika disertai lauk-pauk yang juga kaya akan kalori. Konsumsi nasi dalam porsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Susu
Susu adalah sumber protein yang baik, terutama bagi mereka yang ingin menambah massa otot. Namun, konsumsi segelas susu (250 ml) tanpa pembakaran kalori bisa menyebabkan tubuh gampang gemuk. Susu juga mengandung lemak dan kalori yang cukup tinggi, sehingga perlu dikonsumsi dengan hati-hati.
Kacang
Kacang adalah sumber protein nabati yang kaya akan asam lemak omega-3, vitamin E, dan serat. Namun, kacang juga mengandung banyak kalori. Misalnya, 100 gram kacang mengandung sekitar 667 kkal. Kebiasaan ngemil kacang secara terus-menerus bisa berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Alpukat
Alpukat dikenal sebagai buah yang kaya akan lemak sehat. Namun, alpukat juga memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Satu alpukat besar dengan berat 200 gram menyediakan sekitar 322 kkal. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, alpukat bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan.
Daging Merah
Daging merah adalah sumber protein yang baik, tetapi juga tinggi lemak. Dalam 170 gram steik, terdapat sekitar 456 kkal dan 49 gram protein. Meski bermanfaat untuk membangun otot, konsumsi daging merah secara berlebihan tanpa olahraga rutin dapat meningkatkan risiko obesitas dan kolesterol.
Yoghurt
Yoghurt adalah makanan sehat yang kaya akan probiotik dan protein. Namun, yoghurt yang tinggi lemak jenuh dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Untuk menjaga berat badan, sebaiknya memilih yoghurt rendah lemak dan mengonsumsinya sebagai camilan, bukan makanan utama.
Keju
Keju mengandung kalori dan lemak yang cukup tinggi. Dalam 28 gram keju cheddar, terdapat sekitar 115 kkal dan 9 gram lemak. Meskipun enak, keju harus dikonsumsi dengan batasan agar tidak menyebabkan peningkatan berat badan.
Buah Kering
Buah kering mengandung antioksidan serta vitamin dan mineral, tetapi juga memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan buah segar. Dalam satu gelas buah kering, terdapat 5 hingga 8 kali kalori dan gula dibandingkan buah segar. Batasi konsumsi buah kering untuk menjaga berat badan.
Ikan Salmon
Ikan salmon adalah sumber protein dan lemak sehat yang baik. Namun, mengonsumsi ikan salmon dalam jumlah besar bersamaan dengan asupan kalori lainnya dapat menyebabkan kegemukan. Perlu diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Cokelat Hitam
Cokelat hitam dengan kandungan kakao 70% diyakini membantu mengatur hormon stres dan kadar gula darah. Namun, cokelat hitam juga memiliki kalori yang tinggi. Konsumsi terus-menerus dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Telur
Telur adalah sumber protein dan lemak sehat yang baik. Namun, mengonsumsi telur tiga kali sehari dapat meningkatkan kadar kolesterol dan berat badan. Perlu dikonsumsi dengan batasan agar tidak berdampak negatif.
Tips Menghindari Kenaikan Berat Badan
Untuk menjaga berat badan ideal, penting untuk membatasi porsi makanan sehat yang dikonsumsi. Meskipun makanan tersebut sarat zat gizi bermanfaat, pengonsumsian berlebihan tetap bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, pastikan untuk menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik. Olahraga rutin sangat diperlukan untuk membakar kalori dan menjaga kesehatan tubuh.
Kesimpulan
Makanan sehat seperti nasi, susu, kacang, alpukat, daging merah, yoghurt, keju, buah kering, ikan salmon, cokelat hitam, dan telur bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi makanan tersebut. Jangan lupa untuk menjaga gaya hidup sehat dengan olahraga rutin dan pola makan yang seimbang.








